Press "Enter" to skip to content

Peringati HPN, Pemko Padang Panjang Gelar Resepsi

Fadly Amran Harapkan Wartawan dan Pemko Terus Bersinergi

Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano mengharapkan sinergitas yang tinggi antara Pemerintah Kota Padang Panjang dan wartawan terua terjalin dengan baik.

Hal tersebut dikatakan Wako Fadly ketika memberikan sambutan saat Resepsi Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2022 Tingkat Kota Padang Panjang, di Pendopo Rumah Dinas, Selasa (1/3).

Fadly juga mengatakan, perayaan resepsi HPN agar terus digelar setiap tahunnya mulai dari tahun sekarang.
Terkait penghargaan Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI) yang diterima Kota Padang Panjang saat HPN di Kendari pada 9 Februari lalu, ini bukan hanya karena satu orang saja.

Namun dorongan-dorongan dari semua pihak, menjadikan Kota Padang Panjang mendapatkan penghargaan tersebut.

“Dorongan dari semua pihak yang kita dapatkan, yang menghantarkan kita mendapatkan penghargaan ini. Kita berkomitmen untuk terus melakukan perayaan HPN di Kota Padang Panjang untuk tahun-tahun seterusnya,” ujar Fadly.

Fadly berharap, pemberitaan dan narasi yang betul-betul mendorong daya baca masyarakat lebih dalam lagi. “Ini bukan untuk ria, namun semata-mata untuk menginformasikan ke masyarakat luas,” tuturnya lagi.

Fadly juga berharap, dengan adanya resepsi HPN ini, insan pers makin dekat dengan masyarakat, dan juga makin dekat dengan Pemko. Sehingga lebih mudah menyerap aspirasi dan melihat lebih nyata apa yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Tausiyah oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Kegiatan ini juga diisi dengan tausiyah oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), H. Zulhamdi, Lc, MA. Peringatan kali ini berbeda dengan sebelumnya, di mana tepat pada HPN 9 Februari 2022 lalu,

Wako Fadly menjadi salah seorang dari sembilan kepala daerah se-Indonesia yang menerima penghargaan prestisius ini. Mensyukuri hal tersebut, resepsi kali ini digelar dengan mendengarkan tausiah dari Ustadz Zulhamdi.

Zulhamdi memberi tausiyah terkait dengan sejarah HPN yang tidak lepas dari peran orang Minangkabau. “PWI tidak bisa lepas dari Minangkabau. Adinegoro, Rohanna Kuddus, dan tokoh-tokoh pers lainnya berasal dari Minangkabau. Kita semua di sini adalah pewaris wartawan, karena kita orang Minangkabau,” katanya.

Ditambahkan Zulhamdi, dalam agama Islam, kita dianjurkan untuk menulis. Tidak ada ulama yang tidak menulis. Para ulama membiasakan diri untuk menulis dan menghasilkan sejumlah buku. Seperti Buya Hamka dan banyak lainnya. “Dunia tulis menulis perlu dibiasakan,” ujarnya.

Fauzi Bahar Nilai Fadly Amran Wali Kota Visioner

Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabu (LKAAM) Sumatera Barat, Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si Datuak Nan Sati puji kepiawaian Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano sebagai wali kota visioner.

“Sejak menjadi Ketua KNPI Kota Padang dan terus memimpin KNPI Sumbar, hingga kini menjadi pemimpin di Kota Serambi Mekkah ini, menunjukkan ia sebagai anak muda yang piawai berorganisasi,” pujinya.

Disebutkannya, Wako Fadly ini visioner sekali. “Di mana Beliau telah memikirkan bagaimana Kota Padang Panjang ini ke depan,” katanya.

Fauzi Bahar juga tidak lupa memberikan apresiasi kepada Fadly karena menjadi salah satu dari sembilan pemimpin se-Indonesia yang menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI) saat HPN di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

“Ini sungguh sangat luar biasa. Karena ini berkaitan dengan adat dan budaya dalam kebudayaan Minangkabau, kami selaku ketua LKAAM sangat bangga. Pertahankan dan tingkatkan ke depannya,” sebut mantan wali Kota Padang dua periode itu.

Ketua PWI Sumbar: AK-PWI yang Diraih Wako Fadly Amran adalah Sejarah

Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI) Pusat yang diterima Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano merupakan sejarah.
“PWI Provinsi Sumbar yang mengusulkan, Pak Wali Kota yang berjuang,” kata Ketua PWI Provinsi Sumatera Barat, H. Heranof Firdaus.

Heranof mengatakan, ini buah dari perjuangan Wako Fadly, karena kemampuannya saat presentasi dan ditanya tim penguji. Fokusnya tentang kekuatan kebudayaan dan masyarakat adat dalam penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi di Kota Padang Panjang.

Dikatakannya lagi, HPN awalnya merupakan peringatan hari lahirnya PWI. Namun pada peringatan HPN pada 9 Februari tahun 1985, PWI tidak pernah menyebut sebagai hari lahirnya lagi. Tetapi, 9 Februari sebagai HPN, hari pesta rayanya wartawan.

“Jadi untuk hari ini, beruntunglah untuk Padang Panjang bisa menyelenggarakan HPN ini. Kami juga berterima kasih kepada Dinas Kominfo atas kolaborasinya dan difasilitasi Pemko,” tuturnya.

Selain itu, Heranof menyampaikan, PWI juga menyelenggarakan HPN di tingkat provinsi, dengan mengadakan lomba karya jurnalistik, memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh pers serta ajangsana ke rumah Adinegoro dan Rohana Kuddus yang merupakan wartawan perempuan pertama di Indonesia.

“Mari kita bergembira, karena HPN ini hari pesta raya wartawan. Berbahagialah para wartawan dengan informasinya,” ajak Hernanof.

Ketua PWI Padang Panjang Nilai AK-PWI yang Diterima Wako Fadly Amran Istimewa

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Padang Panjang, menyampaikan selamat atas Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI) yang diraih Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano, 9 Februari lalu pada Puncak Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Menurutnya, penghargaan tersebut sesuatu hal yang istimewa. Karena diraih satu-satunya kepala daerah di Sumatera Barat dan hanya dua kepala daerah dari Pulau Sumatera. Penghargaan yang sama diraih Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan.

“Bagi kita insan pers dan warga Padang Panjang, ini adalah kebahagian yang luar biasa,” katanya

Dikatakannya lagi, PWI Pusat difasilitasi PWI Sumatera Barat, tidak sembarangan memberikan anugerah tersebut. Lantaran melalui pertimbangan, dari proses seleksi, presentasi dan wawancara di pusat, sehingga Wako Fadly meraih penghargaan prestisius itu.

“Kami atas wartawan Kota Padang Panjang, mengucapkan selamat atas penghargaan ini. Harapan kami, teruslah bekerja untuk kebaikan Padang Panjang, untuk Kejayaan Padang Panjang, untuk Padang Panjang yang bermarwah dan bermartabat,” tuturnya.

Ketika masyarat senang dengan kepemimpinan Wako Fadly dan Wawako Asrul, sebut Jasriman, itu adalah kesenangan para wartawan juga.

“Ketika sebaliknya, masyarakat kurang puas, tentu kami kurang puas juga. Perjuangan kami, wartawan, adalah memperjuangkan aspirasi masyarakat, kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.

Jasriman berharap, sinergisitas antara Pemko dengan insan pers terjalin dengan baik. “Kita menyadari keberadaan media sosial dan media lainnya, kita mulai agak terpinggirkan. Dalam kesempatan ini, kami sampaikan harapan besar kepada kita semua, jangan sampai gara-gara media sosial peran pers ditinggalkan,” ujarnya.

Jasriman menuturkan keinginannya agar pers selalu memberikan kontribusi yang besar bagi pemerintah dan masyarakat. Pers yang tidak menyebarkan berita hoax.

Sumber : Kominfo Padang Panjang

More from DAERAHMore posts in DAERAH »