Pasang PanjangPadang Panjang, wartapublika.com – Komunitas Ranah Kreatif akan menggelar Bincang Proses Kreatif bertajuk “Menulis di Era Digital”. Topik itu dinilai sangat tepat menyikapi perkembangan zaman pascapandemi dan media-media mainstream yang semula didominasi cetak kini sebagian besar telah beralih ke digital.
Ubai Dillah Al Anshori, pimpinan Komunitas Ranah Kreatif mengatakan, menulis pada akhirnya akan menjadi sebuah jalan untuk mengikat benang-benang intelektual melalui proses yang panjang. Bahkan, kerja tersebut harus dapat masuk ke dalam setiap ruang, seperti perguruan tinggi, sekolah, kafe, maupun jalanan umum.
“Temu gagasan ini akan bersentuhan langsung dengan para penulis dan penikmat,” ujar Ubai Dillah Al Anshori yang tahun lalu berkesempatan menjadi Ketua Pelaksana Temu Penyair Asia Tenggara II Padang Panjang yang ditaja Pemerintah Kota Padang Panjang melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat.
Dikatakan Ubai, Bincang Proses Kreatif “Menulis di Era Digital” akan menjadi satu di antara banyaknya kegiatan yang berkenaan dengan ruang menulis. Kegiatan yang nantinya berlangsung di Nona Kitchen, sebuah kafe yang berada di jantung Kota Padang Panjang (Markas Kompi Secata B) Jalan Sudirman memberikan wadah untuk berdialog, bertukar-pikiran, dan dapat menjadi satu pilihan di antara banyaknya ruang kreatif yang ada di Sumatra Barat.
Dia menyebut, beberapa penulis yang pernah berkunjung di kafe Nona Kitchen di antaranya Hasan Al Banna (Sastrawan, Medan), Benny Arnas (Cerpenis, Lubuk Linggau), Arby Tanjung (Pegiat Literasi, Pasaman), dan Iyut Fitra (Penyair, Payakumbuh), dan banyak lainnya.
Bincang Proses Kreatif diprakarsai Komunitas Ranah Kreatif bekerja sama dengan Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang, Kelas Menulis Daring (KMD) ellipsis, dan Akar Kata, akan mengundang para narasumber yang tentunya telah malang-melintang di dunia kepenulisan, seperti Sulaiman Juned (Penyair, Sutradara Teater) yang telah menerbitkan banyak buku, seperti puisi, esai, dan naskah lakon. Selain itu, Muhammad Subhan (Penulis, Pegiat Literasi, Founder Kelas Menulis Daring elipsis) yang buku-bukunya juga berupa puisi, cerpen, dan novel.
Untuk suksesnya acara itu, diskusi dipandu Ferry Guccie, seorang pegiat literasi yang telah lama menggeluti dunia puisi di Sumatra Barat dan saat ini menetap di Bukittinggi serta mengelola Komunitas Akar Kata.
“Bincang proses kreatif ini diupayakan tidak menjadi yang pertama dan terakhir. Secara berkala kami akan melangsungkan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan sastra, seni, bahkan bila memungkinkan dengan politik sekalipun,” tambah Ubai.
Diskusi yang terbuka untuk umum itu dilangsungkan pada sore hari sambal ngabuburit. Calon peserta dapat mendaftarkan kehadirannya ke nomor WhatsApp 0812-6160-3637 (Ubai). (*)