Last updated on 30 Januari 2022
PADANG- Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, SH, MH didampingi Kepala Dinas Kesehatan Tanah Datar Dr. Yesrita Zedrianis, M. Kes sambangi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat di Padang guna konsultasi dan koordinasi, Jum’at (14/01).
Pada saat tersebut Wakil Bupati Richi Aprian kepada Kadiskes Provinsi Sumatera Barat mempertanyakan terkait booster, setelah melalui tahapan apakah sudah bisa langsung diberikan seperti kepada lansia atau kelompok rentan mengingat untuk usia 18 tahun ke atas capaian vaksinasi di daerah harus di atas 70 persen dan 60 persen untuk lansia berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Dikatakan Wabup Richi capain target vaksinasi tertinggi itu memang pada lansia sementara mobilitas tertinggi pada usia 18 tahun ke atas atau remaja, dan saat ini booster itu diutamakan pada lansia dan kelompok rentan jadi upaya apa yang dapat dilakukan.
“Dalam hal ini kita berharap pada saat pemberian booster atau vaksinasi dosis ketiga nanti yang mana pemberiannya setengah dosis, jika dosisnya 5 maka diberikan 2,5 itu sesuai dengan sasaran,” ucapnya.
Wabup Richi juga mengatakan kunjungan kerja ke Dinkes Provinsi Sumatera Barat itu juga sebagai upaya tindak lanjut serta mereview kembali surat dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dalam hal ini Dinkes menyoal sasaran vaksinasi yang belum diakomodir Kementerian Kesehatan RI walau persentase capaian vaksin sudah tinggi.
Wabup juga minta dinkes bersama jajaran terkait untuk terus menggiatkan vaksin bagi masyarakat dan menyisir semua masyarakat yang belum divaksin dan bekerja sama dengan Disdukcapil meminta data dan dimana domisili serta data lansia yang mungkin tidak bisa divaksin.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Arry Yuswandi, SKM, MKM mengatakan capaian vaksinasi Provinsi Sumatera Barat sudah diangka 70 persen dan saat ini masih berlangsung kegiatan vaksinasi di Dinas Kesehatan provinsi dalam rangka mendukung program Sumbar vaksin.
Untuk booster ini dikatakannya ada beberapa kabupaten dan kota yang sudah bisa dilakukan booster pasca dibuka kembali oleh Presiden RI Joko Widodo, Rabu 12 Januari kemaren.
“Untuk pemberian booster ini prioritaskan lansia dulu baru pada anak dak dewasa, karena lansia lebih rentan terpapar walau mobilitasnya tidak setinggi yang muda-muda ucapnya.(*/adek)