Press "Enter" to skip to content

UNAND Siapkan Pakar Dukung Program Pertanian Tanah Datar

TANAH DATAR – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terus bertekad menggenjot sektor Partanian dengan berbagai upaya seperti halnya program unggulan Bajak Gratis bagi petani terutama lahan sawah, dan ini juga mengingat lebih dari 70 persen masyarakat Tanah Datar bermata pencaharian sebagai petani.

Dalam rangka mewujudkan itu dukungan dari berbagai pihak pun berdatangan. Seperti yang datang dari Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat dan Universitas Andalas (UNAND) Padang Sumatera Barat yaitu Fakultas Pertanian.

Dekan Fakultas Teknik Pertanian (Fateta) Unand Padang Dr. Ir. Feri Arlius, M.Sc, mengatakan pihaknya akan siap mambantu program unggulan Pemkab Tanah Datar yaitu bajak gratis bagi petani dan program-program pertanian lainnya di Tanah Datar.

Hal itu disampaikannya dihadapan Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, SH. MH beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan tim teknis percepatan pembangunan sektor pertanian Tanah Datar dan para pakar Ilmu Pertanian Unand Padang ketika berdialog dan diskusi khusus, Kamis (06/01) di Auditorium Kampus Unand tersebut.

“Kami semua pakar-pakar Ilmu Pertanian Faperta Unand demi menyukseskan program-program pertanian di Tanah Datar siap berada dibelakang, kalau masih kurang juga kami siap menambah, “ ucap Dekan Fateta yang juga putera asli dari Tanah Datar itu.

Feri juga menyebut untuk meningkatkan kualitas SDM dibidang Pertanian, Fateta Unand saat ini membuka program penerimaan mahasiswa baru yang bekerjasama dengan Pemda, dari itu Indra mengajak Pemkab Tanah Datar untuk dapat memberikan beasiswa bagi putera dan puteri terbaik Tanah Datar untuk kuliah di Faperta tanpa tes, langsung diterima.

Sementara, Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, SH, MH mengatakan jika Tanah Datar masyarakatnya lebih dari 70 persen bermata pencaharian sebagai petani, baik petani lahan kering maupun lahan basah.

Wabup Richi menyebut walau Tanah Datar mendapat penghargaan dari Presiden RI, karena pengendalian inflasi terbaik se wilayah Sumatera, namun saat ini masih ditemui ketika panen raya tomat harga sangat rendah dan mencapai sekitar Rp1000/kg.

Dari itu Wabup sangat berharap kepada Pihak Unand, untuk dapat mencarikan solusi sehingga nilai jual dari produksi tomat ini meningkat.

Untuk komoditas bawang Wabup menyebutkan Tanah Datar sudah memiliki varietas lokal unggul yaitu bawang merah sumbu merapi, selain itu juga ada cabe merah, tanaman perkebunan yang terkenal seperti kulit manis, kopi, sementara lahan basah padi sawah.

Untuk menunjang pertanian dengan menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks pertanaman, Wabup juga sampaikan bahwa Pemda mempunyai program unggulan seperti bajak sawah gratis yang tidak lama lagi bakal di launching.

“Kita akui walau bajak gratis ini memang bukan yang pertama di Indonesia namun sudah ada yang memulai seperti di Provinsi Gorontalo dengan tahap awal brigade alsintan dan dilanjutkan dengan bajak gratis dan kita adopsi dari sana, “ ucapnya.

Wabup juga mengatakan dukungan dari BLK Provinsi Sumatera Barat yang akan menjadikan Tanah Datar sebagai lokasi workshop untuk alsintan.

Terkait bajak gratis ini Lektor Kepala Teknologi Industri Pertanian Unand Padang Dr. Ir. Erigas Ekaputra, MS yang juga hadir saat itu menyampaikan untuk percepatan progul bajak gratis ini sudah bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan bajak yang sudah ada sembari menunggu brigade alsintan yang juga harus disiapkan.

Erigas juga minta Pemkab Tanah Datar untuk memanfaatkan lahan-lahan produktif yang masih kosong untuk ditanami kasiavera atau kulit manis, sementara bibitnya pihak Unand yang menyediakan dan masyarakat yang menanam.

Sementara dikesempatan yang sama Rektor Unand Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH saat pertemuan tersebut menyampaikan apresesiai dan memberi dukungan dengan program pertanian Pemkab Tanah Datar.

“Unand punya komitmen untuk mendukung dan memberdayakan seluruh potensi yang ada, apalagi dengan kondisi saat ini kita tentu tidak akan berpangku tangan untuk menghadapi tuntutan dan kebutuhan,” ujarnya. (*/adek)