Padang Panjang, wartapublika.com – Udara masih sejuk, embun pagi masih menempel di dedaunan, namun kesibukan sudah terasa. Sejak pukul 06.00 WIB, para jamaah musholla, berbalut sarung dan peci, tampak bersemangat berkumpul di halaman.
Wajah-wajah mereka berseri, mencerminkan kegembiraan dan rasa syukur menyambut Hari Raya Idul Adha. Canda tawa ringan mewarnai persiapan di halaman yang kini telah disulap menjadi lokasi pemotongan hewan qurban.
Pak Zul, panitia qurban berbincang akrab dengan St Sati sambil sesekali menunjuk sapi-sapi yang telah disembelih. Sementara Hj Velva Erianti, pemilik sekaligus pimpinan SMK Cendana dengan senang hati menyediakan sarana dan prasarana untuk penyemblihan.

Aroma semerbak daging sapi memenuhi udara pagi di sekitar Musholla Nurul Ilmi, komplek SMK Cendana Padang Panjang, Jln H.Agus Salim bercampur dengan aroma rempah-rempah yang menggoda selera.
Begitu juga dengan Buk Ida cekatan mengatur pembagian tugas, mengarahkan para ibu-ibu muda untuk menyiapkan wadah dan peralatan lainnya, termasuk juga bahan-bahan untuk memasak nantinya.
Tampak juga hadir dokter H.Mawardi , mantan wakil walikota Padang Panjang ini berbaur bersama masyarakat dan jamaah Mushala Nurul Ilmi di RT 21 Kelurahan Guguk Malintang, Padang Panjang Timur ini.
Tahun ini, Musholla Nurul Ilmi menyembelih tiga ekor sapi, hasil dari sumbangan para jamaah yang begitu antusias, sebuah bukti kekompakan dan kepedulian mereka.
Tangan-tangan terampil bergerak lincah, diiringi obrolan ringan dan guyonan yang akrab. Para pemuda, dengan sigap membantu para sesepuh, saling bertukar pandang dan berkoordinasi dalam memotong hewan qurban.
“Awas, hati-hati!” seru Pak Bus kepada temannya, sambil membantu mengangkat kepala seekor sapi. St. Sati , dengan pengalamannya, memberikan arahan kepada para jamaah yang masih kurang terampil.

Suasana khidmat namun penuh semangat persaudaraan terpancar dari wajah-wajah mereka; sebuah perpaduan antara kesungguhan dalam beribadah dan kegembiraan atas kebersamaan.
Suara takbir berkumandang sesekali di sela-sela aktivitas pemotongan, menambah nuansa khusyuk dan syukur. Di sela-sela kesibukan, terdengar pula canda tawa anak-anak yang berlarian di sekitar lokasi pemotongan, menambah semarak suasana.
Setelah proses pemotongan selesai, suasana berubah menjadi lebih riang. Aroma sedap dari masakan yang mulai disiapkan menambah daya tarik tersendiri.
Senyum bahagia terpancar dari wajah ibu – ibu jamaah mushala menunjukkan rasa syukur dan kebersamaan yang terjalin di tengah masyarakat, untuk menyiapkan masakan sembari bapak-bapak memotong daging yang akan dibagi untuk peserta qurban maupun masyarakat sekitar.(adek)