Press "Enter" to skip to content

Saat Isoman karena Terpapar Covid-19 Tetap Optimal Bantu Sesama

Sejak Minggu malam (13/2/22) saya harus istirahat total. Setelah hasil tes antigen saya positif. Hal itu diperkuat dengan hasil tes PCR sehari setelah itu yang juga positif.

Agenda dua minggu ke depan yang telah tersusun rapi baik di Sumatera, Jawa, maupun Kalimantan langsung saya batalkan. Melakukan penjadwalan ulang.

Setelah rundingan dengan keluarga, keputusannya saya melaksanakan isolasi mandiri (isoman). Tidak perlu ke rumah sakit karena gejalanya ringan.

Saya sama sekali tidak ada keluhan apa-apa. Kalau sekali-kali batuk dan sedikit flu, hanya karena faktor kelelahan saja.

Dua minggu terakhir, saya harus empat kali ke Makassar, Sulawesi Selatan. Selain agenda silaturahim, melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi sebanyak enam sesi.

Karena tidak ada gejala apa-apa sehingga saya niatkan isoman sepenuhnya istirahat. “Balas dendam” sebab dua minggu terakhir istirahatnya kurang.

Biasanya bagi saya istirahat paling efektif adalah Sabtu dan Minggu. Saat berkumpul sama keluarga di Bogor.

Di luar itu banyak agenda silaturahim. Di samping juga melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Sehari bisa lebih dari satu sesi.

Pelayanan Jarak Jauh
Saat isoman sejak Minggu malam sampai hari ini, meski secara fisik istirahat, namun saya tetap beraktivitas. Terutama pikiran saya yang bekerja.

Pelayanan kepada sesama tetap dilakukan. Meski pelaksanaannya jarak jauh, tidak secara fisik. Paling utama tidak mengurangi kualitas layanan yang diberikan.

Sedikitnya ada tiga layanan yang saya lakukan. Alhamdulillah lancar dan sama sekali tanpa kendala.

Layanan pertama, menyiapkan akomodasi dan transportasi bulan madu di Malang, Jawa Timur dan Bali. Diperuntukkan buat anaknya teman saya.

Alhamdulillah persiapannya lancar sekali. Apalagi ada teman yang membantu. Bulan madu di Malang lancar.

Sedangkan lanjutan bulan madu ke Bali batal. Anak teman itu saat tes antigen menjelang berangkat ke Pulau Dewata, hasilnya positif.

“Mohon maaf Om Aqua, saya dan istri tidak jadi ke Bali. Saya isoman di mertua di Surabaya,” ujar putra teman saya lewat WhatsApp.

Semoga cepat sembuh, sehingga bisa kembali beraktivitas. Aamiin ya robbal aalamiin…

Melakukan dengan Ikhlas
Layanan kedua, ada teman yang mau mengajak keluarganya menginap di salah satu hotel berbintang di Jakarta. Butuhnya dua kamar hanya untuk satu malam.

Saya mohon waktu untuk menyiapkannya. Membayangkan betapa bahagianya teman itu sekeluarga (empat orang) liburan bersama-sama.

Setelah dua kamarnya tersedia, saya infokan ke teman itu. Semoga liburannya bersama keluarga lancar, menyenangkan, dan mengesankan. Aamiin ya robbal aalamiin…

Layanan ketiga, kami sekeluarga mendapat rezeki berupa tujuh orang tamu di rumah Yogyakarta. Kamis malam ini rombongannya berangkat dari Bandung. Minggu malam (20/2/22) balik ke Kota Kembang.

Akomodasi dan transportasinya sudah disiapkan. Sejak beberapa hari lalu telauh saya komunikasikan dengan yang di rumah Yogyakarta.

Meski kami sekeluarga tidak ada yang hadir di Yogyakarta, namun insya ALLAH semuanya lancar. Apalagi sebelumnya sudah terbiasa menerima tamu-tamu di Kota Pelajar itu.

Sampai malam ini saya terus memonitor kesiapan penyambutannya. Pesan saya kepada yang melayani di Yogyakarta agar melakukan yang terbaik.

Ada atau tidak ada saya sekeluarga di Yogyakarta, tetap memberikan layanan yang terbaik. Apalagi semua tamu itu adalah rezeki. Kehadirannya di rumah Yogyakarta tidak dapat digantikan oleh materi berapapun juga.

Meski terpapar Covid-19, tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik. Bisa melakukan semua itu dengan ikhlas adalah obat yang tidak dijual di apotek manapun juga. Alhamdulillah…

Semoga semua yang dilayani puas sehingga menimbulkan kesan positif yang mendalam. Aamiin ya robbal aalamiin…

Dari Bogor dengan penuh suka cita saya ucapkan selamat melayani sesama dengan ikhlas. Salam hormat buat keluarga.

Dr Aqua Dwipayana
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional