Press "Enter" to skip to content

Ketika Penyair Baca dan Kaji Puisi di Pentas Tadarus Puisi

TADARUS lazim dilekatkan dengan kata Al Qur’an (Tadarus Al Qur’an). Maknanya, bukan sekadar membacakan, tetapi baca ayat-ayat Qur’aniyah dengan benar berulang-ulang untuk menghafalnya disertai dorongan substansi kajian kritis.

Biasa dilaksanakan dulu tadarus di surau. Waktunya di malam Ramadan sebagai bagian konten qiyamullail. Sekarang seniman sastrawan melaksanakan tadarus puisi, adalah sangat fenomenal di dunia sastra berkemajuan.

Seperti halnya yang dilakukan Komunitas Ranah Kreatif di Ruang Kreatif Nona Kitchen di Padang Panjang, Kamis (13/4) malam. Tadarus dan juga nama event lain bincang teknik baca puisi, mengambil momentum mengisi Ramadan malam ba’da tarawih dan witir qiyamullail.

Ketua Pelaksana, Ubai Dillah Al Anshori kepada Kominfo mengungkapkan, kegiatan tadarus puisi adalah bagaimana tadarus yang notabenenya membaca Al Qur’an. Tapi di sini mencoba untuk mengkhatamkan, menerjemahkan dan memahami serta mendiskusikan puisi-puisi dengan temanya yang sangat religi.

“Jadi bagaimana karya yang notabenenya terkait dengan ketuhanan, keimanan, Ramadan dan malam Lailatul Qadar dan lainnya itu, kita kumpas tuntas di sini bersama dengan para seniman/penyair Kota Padang Panjang dan para undangan lain,” ucapnya.

Kegiatan ini, sebut Ubai, juga disemarakkan dengan pembacaan puisi religi oleh para penyair, penulis, seniman Kota Padang Panjang dan dihadiri pegiat-pegiat sastra dan seni di beberapa kota lainnya di Sumatera Barat dan Lubuk Linggau.

“Adapun yang hadir di antaranya Benny Arnas dari Lubuk Linggau yang juga merupakan salah satu penulis internasional yang sudah sering residensi keluar negeri. Selain itu juga ada para dosen dan penyair, penulis serta seniman di Sumatera Barat,” sebutnya.

Ditambahkan Ubai, kegiatan ini juga berkolaborasi dengan beberapa komunitasi lain di Kota Padang Panjang seperti Komunitas Akar Kata, Komunitas Seni Kuflet, Komunitas Seni Hitam Putih, Kelas Menulis Daring (KMD) Elipsis, dan Pemko.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Nofiyanti, S.STP, M.Si yang hadir membuka kegiatan tersebut sangat mendukung dan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan karya sastra seni, puisi dan pendidikan di Kota Padang Panjang.

“Pemko sangat mendukung pelaksanaan kegiatan seperti ini. Sehingga dapat menggairahkan kembali kesenian di Kota Padang Panjang,” ucapnya

Usai pembukan dan tadarus puisi kegiatan dilanjutkan dengan diskusi proses kreatif dan perkembangan perpuisian, kepenyairan, dan seniman Kota Padang Panjang.

Adapun para sastrawan dan seninam yang hadir pada malam tersebut, Sulaiman Juned, Sahrul Nazar, Yusril Katil, Afrizal Harun, Ferry Gucci, Rozi Erdus, Soleha Hasanah, Ichsan Saputra, Siti Nuratikah, Rezi Ilfi, Sarah Boru Samosir, Dedy Bachta. (*)

Sumber : Kominfo PP.
Penulis : Rifki Mahendra