Padang Panjang, wartapublika.com – Menanggapi rumor viralnya anak Menteri Hukum dan HAM Yassona H Laoly, Yanitema Laoly memonopoli bisnis di Lapas dan Rutan Indonesia, Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Padang Panjang Auliya Zulfahmi membantah isu tersebut.
Fahmi menegaskan bahwa jajaran pemasyarakatan saat ini sudah melaksanakan keterbukaan informasi publik, semua pelanggaran bisa dilaporkan baik ditingkat unit pelaksana teknis hingga pada unit Eselon I.
Jajaran pemasyarakatan juga menjalin kemitraan dengan stakeholder baik dalam hal pembinaan maupun dalam hal pengawasan.
“Saat ini semua hal sudah terbuka dan transparan, tidak boleh ada kepentingan dalam pelaksanaan Tusi di Rutan, baik dalam hal pelayanan maupun dalam hal pembinaan, jadi tidak benar adanya kalau ada yang menyebutkan bahwa ada pihak yang memonopoli bisnis di Lapas dan Rutan” tegas Fahmi
Isu monopoli anak Yasonna Laoly ini bermula ketika video wawancara Uya Kuya dengan aktor Tio Pakusadewo beredar di media sosial.
Video pendek berdurasi satu menit itu merupakan cerita Tio Pakusadewo ketika mendekam di dalam penjara karena kasus narkoba beberapa waktu lalu.
Dalam video itu, Tio mengungkapkan adanya praktik illegal di dalam penjara, termasuk dalam peredaran narkoba. Bahkan, aktor berusia 59 tahun itu menyebut ada pabrik narkoba di dalam Lapas. Tio menuturkan Kepala Lapas hingga sipir ikut terlibat di dalamnya.
“bahkan pabriknya ada di dalam,” kata Tio, dikutip dari akun Twitter @Heraloebss, Selasa, 2 Mei 2023.
“Pabrik narkoba?” tanya Uya.
Tio membenarkan. Ia menyebut peredaran narkoba di dalam lapas sudah menyerupai kartel. Bahkan ia menyebut ada keterlibatan anak seorang menteri dalam praktik tersebut. Namun ia enggan menyebut nama menteri yang dimaksud.
Video tersebut diunggah kembali di akun Twitter @PartaiSocmed. Akun itu menyebut sosok anak menteri yang disebut Tio adalah anak Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema Laoly.
“Yang dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dengan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yang memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa Lapas besar, dimana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder,” tulis akun tersebut.
Terkait isu anak Menteri Hukum dan HAM yang memonopoli bisnis di Lapas dan Rutan Fahmi menyampaikan bahwa hal tersebut tidak benar.
“Tidak ada yang memonopoli bisnis di Lapas Rutan apalagi terkait peredaran narkoba, kita akan tindak tegas jika ada yang mencoba untuk bermain narkoba di Rutan, dan kita akan laporkan ke penegak hukum apabila ada yang kedapatan terlibat” ujar Fahmi
Hal tersebut disampaikan Fahmi usai pelaksanaan Upacara Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-59 di Aula Rutan Padang Panjang, Selasa (02/05/2023), kemarin.(*/adek)