Press "Enter" to skip to content

FW-KSM Prihatin Wartawan Mulai Jarang Terlihat

Padang Panjang, wartapublika.com – Forum Wartawan Kota Serambi Mekah (FW-KSM) prihatin, beberapa waktu belakangan, wartawan mulai jarang terlihat meliput kegiatan-kegiatan pemerintah daerah.

Instansi pemerintah dan swasta, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta lembaga-lembaga pendidikan, juga nyaris tak pernah lagi mengundang wartawan, terutama untuk meliput kegiatan-kegiatan mereka, dan cenderung mengirim rilis semata ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Padang Panjang, untuk dipublikasikan melalui akun media sosial (medsos).

Akibatnya, para wartawan di Kota Padang Panjang nyaris kehilangan momen pada setiap kegiatan pemerintah kota, baik yang dilakukan kepala daerah maupun OPD. “Bila sudah begitu keadaannya, maka kita hanya menunggu berita dari Tuhan saja lagi, yakni berita bencana dan peristiwa,” kata Supriyanto, salah seorang pengurus FW-KSM.

Hal itu diutarakannya, Kamis (17/8), saat memberi pokok-pokok pikiran pada Diskusi FW-KSM, dalam rangka memanfaatkan momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-78, di salah satu kafe di Pasar Usang, Kecamatan Padang Panjang Barat.

Apa yang diungkapkan Bento –sapaan akrab Supriyanto, diamini Ketua Umum Syafriyanto YB dan Ketua Harian Musriadi Musanif. Keduanya mengusulkan, perlu dilakukan diskusi lebih mendalam dengan semua jajaran terkait, guna mengevaluasi pola kemitraan antara pers dan pemerintah daerah, khususnya yang berjalan dalam dua tahun belakangan.

“Sebagaimana telah mengemuka dalam diskusi ini, dimana secara bersama kita menyaksikan, tugas peliputan di lingkup pemerintah daerah, termasuk kegiatan-kegiatan OPD, di-handle oleh petugas Dinas Kominfo saja. Wartawan, sepertinya tidak lagi dilibatkan secara langsung, kecuali mengutip apa yang telah dirilis Kominfo. Nah, hal ini termasuk PR kita bersama ke depan, untuk mengkomunikasikannya kepada Dinas Kominfo,” sebutnya.

Sebenarnya, menurut Musriadi, banyak untungnya juga bila wartawan tetap diikusertakan dalam meliput kegiatan-kegiatan kepala daerah dan OPD. Sebab, ulasnya, sudut pandang wartawan dengan petugas pemerintahan pasti berbeda, dalam meliput peristiwa yang sama, pada tempat dan waktu yang sama.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak wartawan di Kota Padang Panjang, terutama yang bergabung ke dalam wadah FW-KSM untuk menyatukan persepsi, menyamakan langkah, dan mengupayakan dialog dengan instansi pemerintah yang terkaitan dengan peliputan di lapangan.

“Kita berharap ke depan, sajian berita media massa berbasis jurnalistik dari Kota Padang Panjang bisa lebih variatif dan dinamis, terutama terkait kegiatan-kegiatan pemerintah. Media berbasis jurnalistik itu beda dengan media sosial,” tegasnya.

Syafriyanto menjelaskan, substansi utama digelarnya pertemuan dan diskusi, di antaranya bagaimana wartawan Kota Padang Panjang yang tergabung dalam FW-KSM, lebih terperhatikan dan bisa berkontribusi untuk penyebarluasan informasi di Kota Padang Panjang ke depan.

“Artinya, pada pertemuan ini banyak hal yang hendak kita diskusikan dalam rangka memperkuat rasa kebersamaan, termasuk nantinya siapa wartawan yang tidak ingin bersatu, Ayo, mari kita persatukan. Bagi yang memang tidak ingin bersatu, otomatis nantinya tereliminasi dari FW-KSM,” tegasnya.

Menurutnya, hal utama yang diharapkan dari pertemuan ini adalah munculnya pemikiran, ide atau gagasan yang kemudian didiskusikan dan disepakati bersama.

“Nantinya dari diskusi ini, diarapkan muncul gagasan terbaik, yang secara bersama-sama menentukan gerak langkah FW-KSM ke depan,” imbuhnya.(rel)